Rabu, 15 Maret 2017

Makalah Hidroponik



I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bercocok tanam merupakan kegiatan yang sejak dahulu telah dilakukan oleh nenek moyang kita. Kegiatan bercocok tanam lebih terkhusus pada sektor pertanian yang dapat menunjang kebutuhan ekonomi masyarakat/petani. Petani telah terbiasa melakukan sistem konvensional dalam bertani, yaitu dengan mengolahan lahan terlebih dahulu, kemudian menunggu hujan turun adalah waktu yang tepat untuk menanam. Tentu saja ini bukan lah kegiatan yang efektif jika dibandingkan antara zaman dahulu dan zaman modern seperti saat ini. Di Negara maju, kegiatan pertanian dapat dilakukan dengan praktis, lebih terkontrol dan terjadwal. Sistem bercocok tanam yang dikembangkan namun telah ada sejak dahulu yaitu sistem hidroponik. Hidroponik merupakan cara bercocoktanam tanpa menggunakan tanah. Tanah yang sejatinya merupakan tempat tumbuhnya tanaman dapat digantikan dengan media inert, seperti pasir, arang sekam, rockwool, kapas, kerikil, dll. Di daerah dengan lahan yang tidak produktif/margin, hidroponik menawarkan kegiatan pertanian yang dapat dikembangkan dengan baik. Pertanian hidroponik mampu memberikan hasil produksi dengan mutu yang tinggi yang dapat meningkatkan nilai jual tanaman tersebut.






II. PEMBAHASAN
2.1 Apa itu hidroponik (WHAT)
Hidroponik berasal dari kata Hydro (air) dan Ponos (pengerjaaan),sehingga hidroponik bisa diartikan bercocok tanam dengan media tanam air. Padaawalnya orang mulai menggunakan air sebagai media tanam mencontoh tanamanair seperti kangkung, sehingga kita mengenal tanaman hias yang ditanam dalamvas bunga atau botol berisi air. Sejarah hidroponik dimulai pada 3 abad yang lalu, pada tahun 1669 di Inggris sudah dilakukan pengujian tanaman hidroponik dalamlaboratorium. Kemajuan yang sangat berpengaruh terjadi pada tahun 1936, Dr.W.F. Gericke di California (AS) berhasil menumbuhkan tomat setinggi 3 m dan berbuah lebat dalam bak berisi air mineral. Pada tahun 1950 Jepang secara besar besaran menyebarkan cara bercocok tanam hidroponik untuk mensuplai sayuran bagi tentara pendudukan Amerika Serikat. Dari sini hidroponik terus menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia hidroponik mulai dikembangkan pada sekitar tahun1980.Hidroponik adalah metode penanaman tanaman tanpa menggunakan mediatumbuh dari tanah. Secara harafiah hidroponik berarti penanaman dalam air yangmengandung campuran hara. Dalam praktiknya sekarang ini, hidroponik tidakterlepas dari penggunaan media tumbuh lain yang bukan tanah sebagai penopang pertumbuhan tanaman
Menurut Raffar (1993), sistem hidroponik merupakan cara produksitanaman yang sangat efektif. Sistem ini dikembangkan berdasarkan alasan bahwa jika tanaman diberi kondisi pertumbuhan yang optimal, maka potensi maksimumuntuk berproduksi dapat tercapai. Hal ini berhubungan dengan pertumbuhansistem perakaran tanaman, di mana pertumbuhan perakaran tanaman yangoptimum akan menghasilkan pertumbuhan tunas atau bagian atas yang sangattinggi. Pada sistem hidroponik, larutan nutrisi yang diberikan mengandungkomposisi garam-garam organik yang berimbang untuk menumbuhkan perakarandengan kondisi lingkungan perakaran yang ideal.Hidroponik, menurut Savage (1985), berdasarkan sistem irigasisnya dikelompokkan menjadi: (1) Sistem terbuka dimana larutan hara tidak digunakankembali, misalnya pada hidroponik dengan penggunaan irigasi tetes dripirrigation atau trickle irrigation, (2) Sistem tertutup dimana larutan haradimanfaatkan kembali dengan cara resirkulasi. Sedangkan berdasarkan penggunaan media atau substrat dapat dikelompokkan menjadi (1) SubstrateSistem dan (2)  Bare Root Sistem
1.        Substrate Sistem
Substrate system atau sistem substrat adalah sistem hidroponik yangmenggunakan media tanam untuk membantu pertumbuhan tanaman. Sitem inimeliputi:
a.         Sand Culture
Biasa juga disebut “Sandponics‟ adalah budidaya tanaman dalam media pasir. Produksi budidaya tanaman tanpa tanah secara komersial pertama kali dilakukan dengan menggunakan bedengan pasir yang dipasang pipa irigasi tetes. Saat ini “Sand Culture” dikembangan menjadi teknologi yang lebih menarik,terutama di negara yang memiliki padang pasir. Teknologi ini dibuat dengangmembangun sistem drainase dilantai rumah kaca, kemudian ditutup dengan pasiryang akhirnya menjadi media tanam yang permanen. Selanjutnya tanamanditanam langsung dipasir tanpa menggunakan wadah, dan secara individual diberiirigasi tetes.

b.         Gravel Culture
Gravel Culture adalah budidaya tanaman secara hidroponik menggunakan gravel sebagai media pendukung sistem perakaran tanaman. Metode ini sangat popular sebelum perang dunia ke 2. Kolam memanjang sebagai bedengan di isi dengan batu gravel, secara periodik diisi dengan larutan hara yang dapat digunakan kembali, atau menggunakan irigasi tetes. Tanaman ditanam di atas gravel mendapatkan hara dari larutan yang diberikan. Walaupun saat ini sistem inimasih digunakan, akan tetapi sudah mulai diganti dengan sistem yang lebih murahdan lebih efisien.
c.         Rockwool
Adalah nama komersial media tanaman utama yang telah dikembangkandalam sistem budidaya tanaman tanpa tanah. Bahan ini besasal dari bahan batuBasalt yang bersifat Inert yang dipanaskan sampai mencair, kemudian cairantersebut di spin (diputar) seperti membuat harum manis sehingga menjadi benang- benang yang kemudian dipadatkan seperti kain "wool" yang terbuat dari “rock“. Rockwool biasanya dibungkus dengan plastik. Rockwool ini juga populer dalam sistem Bag culture sebagai media tanam. Rockwool juga banyak dimanfaatkanuntuk produksi bibit tanaman sayuran dan dan tanaman hias.




d.        Bag Culture
Bag culture adalah budidaya tanaman tanpa tanah menggunakan kantong plastik (polybag) yang diisi dengan media tanam. Berbagai media tanam dapat dipakai seperti : serbuk gergaji, kulit kayu, vermikulit, perlit, dan arang sekam.Irigasi tetes biasanya diganakan dalam sistem ini. Sistem bag culture inidisarankan digunakan bagi pemula dalam mempelajari teknologi hidroponik,sebab sistem ini tidak beresiko tinggi dalam budidaya tanaman.
2.         Bare Root Sistem
Bare Root system atau sistem akar telanjang adalah sistem hidroponik yangtidak menggunakan media tanam untuk membantu pertumbuhan tanaman,meskipun block rockwool biasanya dipakai diawal pertanaman. Sitem inimeliputi:
a.       Deep Flowing Sistem Deep Flowing Sistem
adalah sistem hidroponik tanpa media, berupa kolamatau kontainer yang panjang dan dangkal diisi dengan larutan hara dan diberiaerasi. Pada sistem ini tanaman ditanam diatas panel tray ( flat tray) yang terbuatdari bahan sterofoam mengapung di atas kolam dan perakaran berkembang didalam larutan hara.
b.      Teknologi Hidroponik Sistem Terapung (THST)
Teknologi Hidroponik Sistem Terapung adalah hasil modifikasi dari Deep Flowing Sistem yang dikembangkan di Bagian Produksi Tanaman, DepartemenAgronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Perbedaan utama adalahdalam THST tidak digunakan aerator, sehinga teknologi ini reltif lebih effisiendalam penggunaan energi listrik. Pembahasan ditail dari THST disajikan dalamsub bab Kultur Air.
c.       Aeroponics
Aeroponics adalah sistem hidroponik tanpa media tanam, namunmenggunakan kabut larutan hara yang kaya oksigen dan disemprotkan pada zona perakaran tanaman. Perakaran tanaman diletakkan menggantung di udara dalamkondisi gelap, dan secara periodik disemprotkan larutan hara. Teknologi inimemerlukan ketergantungan terhadap ketersediaan energi listrik yang lebih besar.
d.      Nutrient Film Tecnics (NFT)
Nutrient Film technics adalah sistem hidroponik tanpa media tanam. Tanaman ditanam dalam sikrulasi hara tipis pada talang-talang yang memanjang.Persemaian biasanya dilakukan di atas blok rockwool yang dibungkus plastik.Sistem NFT pertama kali diperkenalkan oleh peneliti bernama Dr. Allen Cooper.Sirkulasi larutan hara diperlukan dalam teknologi ini dalam periode waktutertentu. Hal ini dapat memisahkan komponen lingkungan perakaran yang ‘aqueous’ dan ‘gaseous’ yang dapat meningkatkan serapan hara tanaman.
e.       Mixed Sistem
Mixed sistem adalah teknologi hidroponik yang mennggabungkan aeroponics dan deep flow technics. Bagian atas perakaran tanaman terbenam padakabut hara yang disemprotkan, sedangkan bagian bawah perakaran terendamdalam larutan hara. Sistem inilebih aman dari pad aeroponics sebab bila terjadilistrik padam tanaman masih bisa mendapatkan hara dari larutan hara di bawaharea kabut.
2.2 Mengapa memilih hidroponik (WHY)
Alasan memilih hidroponik tidak lain adalah karena keutamaan yangdimilikinya dibandingkan dengan sistem konvensional. Beberapa keuntungandengan menerapkan sistem hidroponik adalah sebagai berikut:
1.        Dapat dilakukan pada lahan dengan tanah yang kurang bahkan tidak produktif sekalipun, karena media tumbuh tanaman tidak menggunakan tanah.
2.        Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida yang merusaktanah.
3.        Dapat menghemat pemakaian pupuk.
4.        Tidak memerlukan banyak tenaga kerja.
5.        Lebih hemat air karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari.
6.        Tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.
7.        Kebersihan lebih mudah dijaga dan terhindar dari penyakit yang berasaldari tanah.
8.        Budidaya tanaman dapat dilakukan tanpa tergantung kepada musim.
9.        Larutan nutrisi tanaman dapat dipasok sesuai dengan tingkat kebutuhantanaman.
10.    Serangan hama dan penyakit cenderung jarang dan lebih mudahdikendalikan.
11.    Jika dilakukan dengan benar dapat mengasilkan panen yang lebih berkualitas dengan kuantitas yang lebih tinggi.
12.    Dapat mengatur waktu tanam dan jadwal panen sesuai dengan kebutuhan pasar atau permintaan konsumen.
Selain kelebihan-kelebihan yang diuraikan di atas, hidroponik juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah:
1.      Biaya awal yang mahal.
2.      Perlunya keterampilan khusus agar hidroponik yang dilakukan berhasil,khususnya pada pencampuran larutan nutrisi tanaman.
3.      Perawatan yang cukup mahal.
4.      Menggunakan terlalu banyak wadah tanam.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat menjadi pertimbangan bagi kita apakahlayak untuk melakukan hidroponik sebagai alternatif bercocok tanam selain carakonvensional. Hidropnik merupakan jawaban atas permasalahan lahan, baik penyempitan lahan maupun permasalahan lahan-lahan marginal yang belumdikelola dengan baik.
2.3 Dimana melakukan hidroponik (WHERE)
Hidroponik menjawab permasalahan terbatasnya lahan pertanian dan lahanyang kurang produktif. Dengan menerapkan sistem hidroponik, bercocok tanam pada lahan yang tidak produktif pun dapat dilakukan. Areal yang sempit pun bukan menjadi permasalahan karena hidroponik dapat dilaksanakan di atas atap rumah sekalipun. Perbedaan mendasar antara hidroponik dengan sistem tanamkonvensional adalah tempat tanamnya, yang mana hidroponik tidak ditanam ditanah melainkan menggunakan media inert, seperti: arang sekam, serbuk kayu,kerikil, pasir, dll.Hidroponik dilakukan dengan menggunakan wadah tanam seperti: ember, polybag, gelas plastik dan untuk kasus lain dapat menggunakan hidroponik kit yang ada di pasaran atau pun rakitan sendiri. Sistem hidroponik seringdiidentikkan dengan budidaya di dalam greenhouse/rumah kaca. Dalam skala besar/komersial biasanya budidaya hidroponik dilakukan di dalam greenhouse, halini bertujuan untuk memudahkan perawatan dan pengontrolan iklim mikro didalam greenhouse, serta melindungi dari terpaan hujan/angin dan masuknya hamadari luar. Untuk skala hobi/rumahan, tidak perlu membuat greenhouse untuk melakukan budidaya hidroponik. Asal ada tempat yang cukup memadai, serta kebutuhan pertumbuhan tanaman bisa tercukupi, sudah cukup untuk melakukan budidaya hidroponik sendiri di rumah Salah satu hal yang menarik dari hidroponik adalah, budidaya hidroponik dapat dilakukan di “semua” tempat. Hidroponik dapat dilakukan di luar maupun di dalam rumah, termasuk di dalam ruangan tertutup. Hal yang perlu dilakukanyaitu kita harus memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan tanaman. Dalam ruang tertutup, kebutuhan tanaman akan cahaya dapat diganti menggunakan lampu LEDkhusus untuk budidaya hidroponik. tertutup, kebutuhan tanaman akan cahaya dapat diganti menggunakan lampu LEDkhusus untuk budidaya hidroponik.
2.4 Kapan melakukan hidroponik (WHEN)
Jika melakukan hidroponik, siklus hidup tanaman yang dibudidayakanlebih cepat. Hal ini dikarenakan, nutrisi yang diberikan pada tanaman sudah sesuaidengan kebutuhan tanaman secara optimal. Sehingga memanen tanaman dapatdilakukan lebih cepat. Dengan hidroponik kita tidak perlu lagimempermasalahkan musim, karena budidaya hidroponik memungkinkan untuk budidaya tanaman apapun, sekalipun bukan pada musimnya. Jadi kita dapatmenanam tanaman favorit kita kapan saja (khusus untuk budidaya dalamgreenhouse).Kelebihan sistem hidroponik yang dapat dilakukan kapan saja tanpamengenal musim, membuat kita dapat mengatur waktu tanam dan panen sesuaikeinginan kita, bahkan kegiatan panen dapat dilakukan setiap hari untukmemenuhi kebutuhan pasar akan sayuran hidroponik. Sehingga denganhidroponik dapat dilakukan panen sepanjang tahun.Faktor terpenting yang harus dipenuhi dalam menunjang keberhasilanhidroponik adalah perawatan, terutama pemberian air dan nutrisi tanaman.Dengan penjadwalan irigasi yang baik akan dapat meningkatkan pula efisiensi penggunaan air tanaman. Pemberian nutrisi yang teratur akan mencukupi kebutuhan hara tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan subur.Apanila faktor-faktor tersebut dapat dipenuhi dengan baik, maka kegiatanhidroponik dapat berjalan dengan baik dan panen sepanjang tahun yangdiharapkan dapat diwujudkan.
2.5 Siapa pelaku hidroponik (WHO)
Hidroponik telah lama sekali dilakukan, terbukti dengan adanya tamangantung di Babylonia. Istilah hidroponik sendiri lahir sekitar tahun 1936, sebagai penghargaan yang diberikan kepada DR. WF. Gericke, seorang agronomis dari universitas California. DR. WF. Gericke melakukan percobaan dan penelitiandengan menanam tomat di dalam bak yang berisi mineral sehingga tomat tersebutmampu bertahan hidup dan dapat tumbuh sampai ketinggian 300 cm jugamemiliki buah yang lebat.Penemuan besar ini telah menjadi tren di abad 20, karena bercocok tanamdengan cara hidroponik dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk ibu rumahtangga sekalipun yang gemar bertanam tanaman hias. Jadi hidroponik secara tidaklangsung dapat dilakukan karena hobi. Hidroponik karena hobi dapat dilakukan diareal yang sempit sekalipun seperti pekarangan rumah atau pun di dalam rumah.Biasanya tanaman yang dibudidayakan menyesuaikan hobi orang yangmelakukannya, seperti: tanaman hias.Dalam skala besar hidroponik telah banyak dilakukan, khususnya untukmemenuhi kebutuhan pasar. Hidroponik dalam skala besar dilakukan oleh petani/pengusaha hidroponik di dalam greenhouse dengan menggunakankomoditas yang memiliki nilai di pasaran. Sayuran dan buah-buahan yanghamper setiap harinya dibutuhkan oleh masyarakat lah yang biasanyadikembangkan dalam usaha hidroponik, seperti: sawi, selada, melon, bayam,tomat, pakcoy, paprika, dll.
2.6 Bagaimana melakukan hidroponik (HOW)
Secara umum budidaya tanaman secara hidroponik dapat dilakukandengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Persiapan lahan Perbedaan sistem hidroponik dan konvensional adalah media tanam yangdigunakan hidroponik yaitu bukan tanah, sehingga dalam tahap persiapanlahan tidak perlu adanya pengolahan lahan. Yang dilakukan dalamkegiatan penyiapan lahan adalah menyiapkan tempat kegiatan hidroponikdilakukan, seperti membuat hidroponik kit dan juga greenhouse. Dalamskala kecil dapat dilakukan di pekarangan rumah saja.
2.      Persiapan wadah Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyiapkan wadah tanam.Wadah tanam hidroponik dapat menggunakan kantung plastik/polybag,gelas plastik, ember, dll. Wadah tanam berfungsi sebagai tempatmemasukkan media tanam yang digunakan sebagai tempat tumbuhnyatanaman.
3.      Menyiapkan media tanamMedia tanam yang digunakan dalam hidroponik beragam, mulai darilimbah pertanian sampai bahan pabrikan. Media tanam berfungsi sebagai pengganti tanah pada sistem konvensional. Media tanam yang digunakanadalah bahan yang memiliki kriteria sebagai berikut: mampu menyediakandan menyimpan unsur hara, sehingga kebutuhan air dan nutrisi tanamandapat dipenuhi, mampu menjaga kelembaban dan mempunyai drainase yang baik. Jenis media tanam yang biasa digunakan adalah: arang sekam,serbuk kayu, kerikil, batu-bata, kapas, rockwool, pasir, dll.
4.      Penyemaian Penyemaian dilakukan setelah semua persiapan awal dilakukan, sehinggasetelah penyemaian berakhir proses penanaman dapat langsung dilakukan.Penyemaian
5.      Penanaman bibitSetelah pekerjaan pengolahan tanah dan penyemaian bibit dilakukan, makalangkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah penanaman bibit.Penanaman bibit akan dilakukan pada wadah tanam yang sudah di berilubang-lubang tanam. Penanaman bibit dilakukan setelah bibit dianggapcukup kuat untuk dipindahkan ke tempat penanaman. Dalam pemindahan bibit ke tempat penanaman, akar tanaman di usahakan tidak rusak. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada akar yang masih muda. Hal yang perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut adalah bibit harusdicabut atau diikuti sertakan dengan media tanamnyaPenanaman bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari yaitu pada waktusinar matahari tidak lagi begitu menyengat. Setelah selesai penanaman bibit, lahan sebaiknya disiram dengan air secukupnya. Biasanya bibit yang baru saja di tanam akan memperlihatkan layu sementara, hal ini akan berlansung selama 2 atau 3 hari. Tetapi hal ini merupakan hal yang biasanya terjadi dan hal ini tidak akan membahayakan pertumbuhantanaman. Kecuali, jika bibit layu karena faktor kerusakan akar atau batangnya.
6.       Pemberian larutan nutrisi Nutrisi atau unsur hara merupakan salah satu factor penting yang menunjang keberhasilan suatu sistem hidroponik yang dilakukan. Adapununsur hara bagi tanaman dikelompokkan menjadi unsur hara makro danunsur hara mikro. Unsur makro merupakan unsur yang dibutuhkantanaman dalam jumlah besar dan mutlak harus ada. Sejumlah unsur haramakro yang dibutuhkan tanaman adalah N, P, K, Mg dan S. Sedangkanunsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit. Sejumlah unsur hara mikro yang dibutuhkan tanamanadalah Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo dan Cl. Kedua jenis unsur tersebut salingmendukung dan dibutuhkan oleh tanaman. Ketika salah satu unsur tidakada, makan unsur yang dibutuhkan tanaman menjadi tidak lengkap.Keuntungan sistem hidroponik adalah pemberian larutan nutrisi tanamandapat dilakukan secara bersamaan dengan irigasi. Karena pada umumnyalarutan yang ada di pasaran dalam penggunaanya telah dirancang agardiencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Pencampuran larutannutrisi ini memerlukan keterampilan khusus agar tanaman dapat tumbuhdengan baik.
7.      PemeliharaanHidroponik memerlukan perawatan yang cermat. Beberapa langkah pemeliharaan tanaman hidroponik adalah sebagai berikut:
a.       Penyiraman penyiraman air dan larutan nutrisi dilakukan 5-8 kali setiap hari. Penyiraman biasa dilakukan dengan menggunakan timer, sehinggatidak memerlukan tenaga ekstra dalam pengerjaannya.
b.      Pengikatan atau pengajiran Tanaman yang telah berumur 1 minggu perlu diberi ajir. Ajir bergunasebagai rambatan atau pegangan agar tanaman dapat tumbuh tegak.
c.       Pembusngsn tunsas Pemilihan batang produksi Pada tanaman misalnya cabai atau paprika, dipilih satu atau dua cabang produksi dan dibiarkan tumbuh sebagai batang utama.
d.       PemangkasanDaun-daun yang terdapat di antara ketiak daun dibuang setiap dua hari.Bila menanam timun, sulur-sulur yang tumbuh di bagian atas tanamantimun dipotong sekitar 2 cm dari titik tumbuh.
e.       Pemberantasan hamaTanaman yang diserang hama, misalnya kutu daun dan ulat buah,disemprotkan dengan insektisida. Sesuai dosis yang diperlukan.
f.       PemanenanPemanenan dilakukan dengan menggunakan gunting, cutter atau pemotong tajam lainnya. Pemanen dilakukan dengan memotong danmengikutsertakan sebagian tangkai yang menempel pada kepala buah.Hal ini dilakukan karena media tanam yang digunakan bukan lahtanah, sehingga perlu berhati-hati agar kekuatan ikatan antara akartanaman dan batang tanaman terhadap media tanam tetap stabil.








II. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan tentang makalah hidroponik di atas dapat diambilkesimpulan sebagai berikut:
1.      Hidroponik telah lama dilakukan, namun secara modern hidroponik pertama kali dikenalkan oleh DR. WF. Gericke, seorang agronomisdari Universitas California pada tahun 1936.
2.      Hidroponik merupakan cara becocok tanam yang menggunakan media inert sebagai media tanamnya (pengganti tanah).
3.      Hidroponik memiliki berbagai keunggulan diantaranya dapatdilakukan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja. Sebaliknyahidroponik juga memiliki berbagai kelemahan diantaranya biaya awalyang cukup mahal.
4.      Hidroponik dapat dilakukan sepanjang tahun, dengan jadwal tanamdan panen yang terjadwal pula.
5.      Tahapan-tahapan bercocok tanam hidroponik harus dilakukan dengan cermat, agar hasil panen yang terbaik dapat diperoleh.
3.2 Kritik dan Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Hidroponik yangmenjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Penulis menyadari masih banyakkekurangan dan kekeliruan yang terjadi di dalam penulisan makalah ini, karenaterbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan/referensi yang dimiliki. Untuk itu penulis berharap agar para pembaca memberikan kritik dan sarannya yang bersifatmembangun demi penyempurnaan makalah ini dan juga penulisan makalah-makalah selanjutnya yang berhubungan dengan makalah hidroponik ini.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009.Mengenal Hidroponik . Diakses di http://ficusbenyamina.blogspot.com /2009 /09/mengenal-hidroponik.html pada tanggal 20 Oktober 2013.
Anonim. 2012. Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik. Diakses dihttp://apandi2.blogspot.com /2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-hidroponik.html pada tanggal 20 Oktober 2013.
Anonim. 2012. Berbagai Keunggulan Hidroponik. Diakses di shyro-group.blogspot.com /2012/06/berbagai-keunggulan-hidroponik.html padatanggal 20 Oktober 2013.
Anonim. 2013. Mengenal Hidroponik. Diakses dihttp://heejao.com/blog/artikel/mengenal-hidroponik pada tanggal 20Oktober 2013.
Anonim. 2013. Teknik Hidroponik untuk Budidaya Tanaman. Diakses dihttp://www.anneahira.com /teknik-hidroponik.htm pada tanggal 20Oktober 2013.
Anonim. 2013. Hidroponik dan Aeroponik. Diakses dihttp://indoagraris.wordpress.com /2013/04/12/hidroponik-dan-aeroponik/ pada tanggal 20 Oktober 2013.
Anas Susila. 2013. Bahan Ajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Hortikultura.Bogor: IPB Press













Lampiran